Saya ingin memulai blog ini dengan sebuah pertanyaan: what is
mechanical engineering? Anda tahu jawabannya? Tentu saja, mungkin ada
yang sangat tahu, ada yang sedikit tahu, ada yang masih mengira-ngira,
dan barangkali ada yang belum tahu sama sekali. Ini sudah biasa.
Berikut ini kurang lebih jawaban versi saya…
Mechanical engineering adalah salah satu cabang atau bagian dari
engineering yang amat luas. Apa iya sih engineering itu amat luas? Tentu
saja. Sekarang ini bahkan engineering tidak hanya dimonopoli oleh basis
ilmu-ilmu eksakta, tetapi juga basis
ilmu-ilmu sosial. Anda pernah kan
mendengar istilah social engineering? Tuh kan…
Tapi pada umumnya yang dimaksudkan dengan engineering itu ya yang
berbasis ilmu-ilmu eksakta. Dalam konteks ini, engineering biasa
diartikan sebagai terapan dari sains (maksudnya: sains kealaman).
Contohnya ya mechanical engineering itu sendiri, yang merupakan terapan
dari mechanics (ilmu mekanika). Ilmu mekanika adalah sains, salah satu
cabang ilmu fisika. Kendati cuma cabang (dari fisika), ilmu mekanika
ternyata juga masih bercabang-cabang lagi. Secara umum, ilmu mekanika
biasa dibagi menjadi statika dan kinetika. Trus, kinetika dibagi menjadi
kinematika dan dinamika. Dari segi obyeknya, ilmu mekanika bisa dibagi
menjadi mekanika fluida, mekanika benda tegar, dan sebagainya.
Karena ilmu mekanika memiliki banyak cabang, maka mechanical
engineering (yang merupakan terapannya) otomatis juga punya banyak
cabang. Jelas kan?
Dari pengertian ini, saya (dan kayaknya banyak juga yang lainnya)
merasa kurang sreg jika mechanical engineering dialihbahasakan menjadi
teknik mesin (sebagaimana yang sudah dikenal luas). Alasannya,
mechanical engineering tidak hanya berbicara tentang mesin. Ini jika
mesin disini merupakan kata lain untuk ‘machine’ ataupun ‘engine’. Lho
kok? Ya, karena machine maupun engine hanyalah dua diantara banyak hal
yang dibicarakan dalam mechanical engineering. Machine and engine are
just a part of mechancial engineering. Kecuali jika mesin disini
dimaknai sepadan dengan mechanical. Tapi apa ya bisa?
Kalau bukan teknik mesin, apa dong terjemahan yang tepat untuk
mechanical engineering? Ya bisa didiskusikan lah. Misalnya, teknik
mekanika atau rekayasa mekanika, atau yang lainnya mungkin…
Sedikit tambahan sebelum menutup tulisan ini. Tadi saya katakan bahwa
mechanical engineering adalah terapan dari ilmu mekanika. Namun perlu
juga diketahui, dalam perkembangannya (sudah lama sih) mekanika itu
ternyata ada dua: Mekanika Newtonian dan Mekanika Quantum. Tuh kan? Apa
lagi tuh…
Simpelnya begini. Mekanika Newtonian diterapkan untuk benda-benda
besar, yang bisa kita lihat dan kita rasakan lah. Sedangkan Mekanika
Quantum tuh diterapkan untuk partikel (kalau yang ini nggak bisa kita
lihat dan kita lihat, hanya bisa dihitung he he). Kendati sudah ada
Mekanika Quantum yang lebih baru, Mekanika Newtonian tetaplah sangat dan
amat akurat untuk obyek-obyek non partikel. Nggak percaya? Buktikan
sendiri…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar